Wartawan ini lebih pilih beras bantuan untuknya diberikan untuk pakir miskin yang lagi sakit stroke

19 Agustus 2021 340

Array

Muba- Virus Corona yang melanda dunia saat ini tidak hanya mengancam Kesehatan tapi juga berdampak pada sendi-sendi ekonomi masyarakat, terutama dikalangan masyarakat kecil.
Oleh sebab itu,sejak tahun belakangan ini pemerintah daerah khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat yang terdampak Cocid-19, bahkan saat ini Pemkab Muba baru saja menyalurkan bantuan untuk para kuli tinta atau wartawan yang bertugas diwilayah  Kabupaten Muba melalui organisasi masing masing.

Namun dari pantauan,tidak semua wartawan yang bertugas di Muba mengambil bantuan berupa 1 karung beras itu untuk keluarganya atau untuk kepentingan pribadinya. Justru ada beberapa wartawan yang memberikan bantuannya itu kepada pakir miskin maupun penyandang Desabilitas.Misalkan, Rafik Elyas salah satu wartawan cukup lama bertugas di muba  dari Media Jurnal Sumatra.com.

Memang ia mengaku sangat terdampak akibat  covid-19, namun batuan berupa 2 karung beras yang ia terimah bersama anaknya yakni Ulandari yang juga wartawan dari Media Sumsel post.com ia berikan  kepada Nurhayati (57) penyandang Desabilitas warga Lingkungan 5 Kelurahan Soak Baru Kecamatan Sekayu.
“Ia saya mengapresiasi dan sangat berterimakasih atas kepedulian Pemkab Muba yang telah menyalurkan batuan untuk para Junalis yang bertugas di Kabupaten Muba. Karena sebagai ujung tombak atau corong untuk penyiaran berita tentang Covid-19 kami Jurnalis juga terdampak.”Ucap Rafik Elyas saat dibincangi awak media se-usai menerima bantuan, Kamis (19/8/2021) sore.

Ketika ditanya, anda kan seorang Jurnalis yang saat ini juga mengalami dampak Covid-19. Sementara bantuan untuk anda dan anak diberikan kepada orang lain, apa alasannya…?.

Wartawan yang di kenal vokal dan multi talenta yang juga anggota PWI Muba ini menjawab. “Jadi cerita nya begini, sekitar satu minggu lalu, saya sempat menyambangi salah satu warga yang belum lama menderita penyakit stroke, saat dibincangi Nurhayati yang saat ini duduk diatas kursih roda itu menceritakan kondisi ekonomi pasca dilanda pandemi covid-19.

Mau bekerja membantu suami tidak bisa, kena badan terkena stroke, sedangkan pengeluaran, seperti berobat, biaya untuk anak, bayar lampu dan lain sebagainya dari Minggu ke minggu terus dikeluarkan. Sehingga timbul rasa prihatinan dan niat saya untuk membantu,dan kebetulan saya dan anak saya yang juga seorang wartawan mendapat bantuan dari pemkab lewat organisasi,maka batuan tersebut saya berikan kepada penyandang Disabilitas tersebut, karena dia yang lebih membutuhkan,”Pungkasnya

(Mang)

Array
bannerheader