PALEMBANG – Majunya pembangunan fisik dan mental spiritual di Sumatera Selatan (Sumsel) tentunya tak lepas dari peran serta para Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Tomas) . Hal ini juga tak lepas dari sinergitas yang dibangun secara baik oleh Gubernur H Herman Deru.
Bahkan untuk mengeratkan kekompakan serta sinergi dengan tokoh agama, Herman Deru melakukan silaturahmi dengan tokoh katolik yang ada di Sumsel.
“Di tiga tahun sebagai Gubernur Sumsel ini, mega proyek terbesar kami (pemerintah) adalah kesejahteraan masyarakat baik lahir maupun batin. Tugas kesejahteraan lahir sudah dilakukan sejak awal dan tugas batin merupakan tugas tokoh agama. Sebab itu, terus perkuat sinergitas antar tokoh lintas agama ini sehingga pembangunan batin terus terjaga,” kata Herman Deru ketika menghadiri ramah tamah bersama para Uskup di Gereja Santo Yoseph Palembang, Minggu (10/10) malam.
Menurutnya, terjaganya pembangunan spiritual akan sangat berdampak besar bagi majunya pembangunan di Sumsel. Dimana dengan hal itu, maka terjaganya zero konflik di Sumsel akan terus terwujud.
“Ini tugas kita bersama. Jika antar agama ini satu narasi, maka teraget Sumsel untuk terus zero konflik tentu akan terjaga. Kebersamaan adalah modal besar alam bertindak,” tuturnya.
Sebagai wujud dukungannya terhadap perkembangan agama, Herman Deru sendiri telah menjamin kebebasan setiap penganut agama dalam beribadah.
“Kita tidak membatasi para penganut agama terus mengembangkan kepercayaannya asal tidak merendahkan agama lainnya. Hubungan antar agama ini harus terus berlangsung baik,” terangnya.
Untuk diketahui, ramah tamah tersebut merupakan rangkaian kegiatan pengukuhan Keuskupan Agung Palembang Mgr Yohanes Harun Yuwono yang menggantikan Mgr Aloysius Sudarso SCJ yang telah purnabakti.
“Uskup Yohanes Harun Yuwono ini sudah menjadi bagian dari kita untuk menjaga label zero konflik sehingga pembangunan fisik di Sumsel bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Di lain pihak, Uskup Agung Palembang Mgr Yohanes Harun Yowono mengatakan, dirinya akan berupaya untuk terus melanjutkan peran Uskip Agung Palembang terdahulu untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Semampunya saya akan mengabdi kepada masyarakat tanpa pamrih, tanpa pilih kasih kepada siapapun khususnya di tiga provinsi yakni Sumsel, Bengkulu dan Jambi. Saya mohon doanya agar ini berjalan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Palembang yang telah purna bakti meminta, agar pelayanan kepada masyarakat tetap dikedepankan.
“Pesan saya terus pererat juga jalinan dengan pemerintah dan juga dukung program untuk kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Dilain Pihak, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama KH Mal An Abdullah menilai, peran umat katolik dalam pembangunan batin saat ini sudah sangat baik.
“Upaya yang dilakukan umat katolik sudah mencerminkan pandangan yang sama. Hal ini harus diperkuat. Mudah-mudahan keakraban ini terus berlanjut,” pungkasnya.
Turut hadir dalam ramah tamah tersebut, Bapa Kardinal Ignatius Kardinal Suharyo, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik RI Yohanes Bayu Samodro, Ketua PWNU Sumsel KH Amiruddin Nahrowi. (ril)