Pj Bupati Apriyadi Kebut Tuntaskan Kendala Jaringan Listrik di Muba

3 Juni 2022 4111

Array
Tinjau Kantor Baru, Apriyadi Minta MEP Beri Layanan Prima ke Masyarakat
 
SEKAYU- Pj Bupati Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi meminta PT Muba Elektronik Power (MEP) serius tangani kebutuhan listrik di wilyah Kabupaten Muba. Sebab, sampai saat ini, masih banyak daerah yang belum tersentuh listrik negara, terutama di daerah Muba masih ada kecamatan yang belum tersentuh listrik negara (PLN).
“Harapan Kami dengan berdirinya gedung baru PT Muba Elektronik Power ini, MEP harus bisa memberikan pelayanan prima, pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat khususnya pelanggan PT MEP di dalam wilayah Muba ini,” ujar Apriyadi saat mengunjungi kantor PT MEP, Jumat (3/6/2022).
 
Untuk memastikan kualitas pelayanan tersebut, Pj Bupati Muba Apriyadi periksa setiap ruang bangunan gedung PT MEP. Pada tinjauan ini, Apriyadi mengakui bahwa dirinya sangat takjub dengan segala fasilitas yang disediakan oleh Direktur PT MEP Augie Yahya Bunyamin semuanya tertata rapi, lengkap dan berkualitas.
“Hari ini saya sengaja meninjau langsung gedung PT MEP yang baru, saya pun sudah cek satu persatu fasilitas yang ada dan saya sangat apresiasi sekali dengan segala fasilitas ini, dan pastinya dengan gedung yang baru ini, harapan kita apa yang menjadi kendala PT MEP kemarin segera kita tuntaskan secepatnya,”tandas Apriyadi.
Menanggapi yang disampaikan PJ Bupati Apriyadi, Direktur PT MEP Augie Yahya Bunyamin, menyatakan siap memberikan pelayanan prima untuk masyarakat Muba.
 
“Kami bersama pak komisaris beserta seluruh manejemen dan staf PT MEP sudah bekerja sudah hampir satu setengah tahun yang lalu untuk peruntukkan kantor ini. Kami berdua dengan Pak Komisaris Rusli sedang berbenah. Alhamdulillah harapan kami kemarin itu, baik dari Plt Bupati maupun pak Pj Bupati sampaikan kepada kami berdua agar perpindahan kantor ini lebih memicu kepada kawan kawan seluruh karyawan PT MEP untuk bekerja lebih baik lagi terutama dari sisi pelayanan. Kami berdua sadar sedang bekerja keras untuk pembenahan khusus namanya jaringan, namun tidak terlepas jaringan suatu hal, pelayanan adalah hal lain. Inilah kami berdua berbenah jaringan, saat ini kita sudah ada NOC, sudah memiliki call center jadi keluhan pelanggan lari ke satu pintu,”terangnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa pihaknya juga menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat di Tungkal Jaya.
 
“Saya dan Pak Komisaris Rusli menanggapi mengenai issu peralihan dari pelanggan PT MEP kepada PLN. Itu sebetulnya konsep kami berdua semenjak hari pertama demo yang terjadi di tungkal Jaya. Pak Rusli memerintahkan kepada saya untuk berbuat surat langsung kepada PLN langsung untuk segera kalau ingin diambil alih oleh PLN monggo, dan suratnya jelas, lengkap dan administrasi kita juga lengkap,”ungkapnya.
Lanjut diterangkannya pihaknya sudah bersurat di tahun 2021 di bulan Maret, yang utamanya saran Pak Rusli serahkan aja dulu yang Tungkal Jaya, Kalau memang dia mau, itu ada 16.000 ribu pelanggan.Kita sudah bersurat resmi artinya hubungan kami dengan PLN sangat baik, artinya kalaupun ada isu ingin peralihan dari pelanggan MEP kepada PLN itu bukan hal yang baru untuk kami ataupun untuk manajemen serta Staf keluarga besar PT MEP.
 
“Kami sangat mendukung penuh, intinya juga selama itu untuk masalah orang banyak kami siap. karena kami terus terang hanya mengelola MEP ini mencoba semaksimal mungkin, untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, kalau misalkan PLN dapat memberikan pelayanan yang bisa lebih daripada MEP ya kenapa tidak, ini suatu terobosan yang sangat baik yang perlu dilakukan oleh Pemda. Namun kami berdua sudah komitmen agar tidak terjadi tuntutan hukum di kemudian hari, kami harus berhati-hati. Cara pengambil alihannya harus resmi, cara kita mengembalikannya bukan kepada Pemda, kami harus mengembalikannya kepada Petro karena pemilik saham ini Petro bukan Pemda. Pemda itu hanya aset yang tercatat saja, aset ini aset yang sudah dipisahkan kepada Petro, Petro menyerahkannya kepada MEP ini adalah 100% swasta murni bukan BUMD yang BUMD itu Petro,”terangnya.
 
Jadi pendekatannya pun, dikatakan Augie secara pendekatan hukum adalah pendekatan perseroan. Kita sudah selalu berkomunikasi dengan pak Rusli, kita hantarkan Pemkab Muba agar menyerahkan dengan PLN ini dapat berjalan dengan baik.
“Itulah tupoksi kami berdua yang ada di sini. Kita sudah sampaikan apa saja yang terlibat yang ada di MEP, investor mana saja yang sudah terlibat di MEP sudah kita sampaikan seluruhnya agar segera ditindaklanjuti oleh Petro,” imbuhnya.
 
“Petro harus berkomunikasi dengan Pemda bahwa nanti MEP harus disampaikan seluruhnya. Kami sedang menunggu saja keputusan dari Pemkab mau dibawa kemana, intinya untuk mengambil pengalihan atau mengalihkan pelanggan MEP kepada PLN, intinya kami support penuh keinginan Pemkab Muba,”pungkasnya.
 
(Lin)
Array
bannerheader